30 Desember 2010

MGMP IPA Jakarta Timur Tour ke Thailand 2011



Yth Bapak/Ibu guru dengan ini kami mengajak untuk silaturahmi dan tour ke Thailand, pada hari Jum'at, 11 s.d Minggu 13 Februari 2011. Biaya 4,4 juta. Bisa dicicil 2x segera mendaftar ke pengurus MGMP IPA Jakarta Timur, Trimakasih

Hubunggi :
Sapto Riyadi SMPN, 236 Hp 081510363236
Rahman, SMPN 99 Hp 08159531191
Etin Rohaetin, SMPN 258 Hp 081574478401
Sri Murdaningsih, SMPN 252 Hp 08174910747
Herda Linda, SMPN 20 Hp 08161480364
Diah Anggareni, SMPN 150 Hp 081383721252
Indarwanti, SMPN 7 Hp 08151676305
Isti, SMPN 199 Hp 081280901904
Lilik Nurmalia, SMPN 157 Hp 081546102044
Dwi H, SMPN 258 Hp 087885709206

Inpassing Bagi Guru Bukan PNS

Majunya bangsa ini sangat bergantung dari dunia pendidikan, yang setiap saat dipercayakan pada tanggan-tangan dingin guru, tapi sayang dulunya masih ada dikotomi diantara mahluk mulia ini (guru PNS dan Non PNS).
Sekarang secercah harapan dengan digulikannya sertifikasi bagi guru baik PNS maupun Non PNS, lebih jauh lagi adanya INPASSING GURU NON PNS, langkah ini adalah upaya memperbaiki kondisi yang selama ini terjadi. Bagi anda berminat memperoleh informasi lanjut silahkan download disini

18 Oktober 2010

BERITA DUKA CITA

Inalillah hiwainalillahirojiun


 Kami segenap pengurus MGMP IPA SMP Jakarta Timur dan Keluarga Besar Guru IPA se-Jakarta Timur
"Mengucapkan turut berduka cita dan belasungkawa yang sealam-dalamnya" atas meninggalnya saudara kita Alm. Dra. Dian Repelitasari (guru IPA SMPN 44 Pulogadung Jakarta Timur).
Semoga Arwahnya diterima disisinya dan ditempatkan ditempat yang mulia sesuai dengan amal perbuatanya.
Dan kami atas nama almarhum mohon maaf jika selama masahidupnya berbuat dosa dan khilaf.
Pengurus MGMP IPA Jakarta Timur

10 Oktober 2010

Lomba Pesta Rakya Fisika untuk Siswa SMP 2010

Fisika Universitas Indonesia mengadakan pesta rakya fisika untuk siswa-siswi SMP, berupa lomba praktikum, roket air, lampu buah, robotik. Informasi dapat dilihat ,disini

24 September 2010

Temu Ilmiah dan Halal Bihalal Guru IPA se-Jakarta Timur 2010

Berucap syukur pada Allah akhirnya kegiatan Temu Ilmiah dan Halal bihalal Guru-guru Ipa se Jakarta Timur berlangsung pada hari Kamis 23 September 2010 dari pukul 07.00 s/d 14.00 WIB.
Acara berlangsung sesuai rencana, tetapi sayang Wakadis berhalangan hadir. Tetapi tiga pembicara yang tampil dapat memenuhi rasa dahaga akan perkembangan terbaru bagi guru-guru. Singkat cerita siiiip, bagi
yang berminiat dapat memperoleh materi kegiatan tersebut disini,download disini

24 Agustus 2010

Undangan Temu Ilmiah dan Halal Bi Halal MGMP IPA Jakarta Timur Kamis, 23 September 2010

Add caption

28 Juli 2010

Temu Ilmiah "Teknik Pelaksanaan PTK"

MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP)
ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
Kota Administrasi Jakarta Timur
SEKERTARIAT SMP NEGERI 99 JL. SIRAP KAYUPUTIH PULOGADUNG JAKARTA TIMUR
Email : mgmpipajaktim@yahoo.co.id Wab : http://mgmpipasmpjaktim.blogspot.com


Nomor : 12/MGMP-IPA-JT/VII/2010 Jakarta, 26 Juli 2010
Perihal : Undangan Temu Ilmiah
Lamp. : -


Kepada Yth.
Bapak/ Ibu ......................................
SMP .................................................
Di tempat

Dengan Hormat,

Semoga kita semua dalam keadaan sehat dan dapat menjalankan tugas-tugas keseharian kita dengan baik, amin.

Rangkaian dari kegiatan Pembimbingan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) 3 yang diadakan oleh MGMP IPA SMP Jakarta Timur diawali pada bulan Maret 2010, dan saat ini telah memasuki tahap Action untuk siklus pertama di kelas.
Kegiatan selanjutnya refleksi dari siklus satu dilanjutkan dengan analisa data, untuk mempersipakan bekal peserta PTK 3, maka kami panitia akan mengadakan kegiatan pembimbingan berupa Temu Ilmiah.
Berkaitan dengn hal tersebut, kami mengundang Bapak/Ibu untuk hadir pada :

Hari/Tanggal : Sabtu 31 Juli 2010
Pukul : 08.30 s/d 15.00 WIB
Acara : Temu Ilmiah “Teknis Pelaksanaan PTK”
Narasumber : Ir. A. Azis Hoesein, M.Eng Sc, Dipl. HE
Tempat : SMP Negeri 252 Jakarta Jl. H. Naman Pondok Kelapa
Duren Sawit Jakarta Timur

Mengingat pentingnya acara ini dimohon Bapak/Ibu hadir tepat waktu. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

Panitia PTK 3
Ketua,
Sri Murdaningsi, S.Pd.

Sekretaris,
Rahman Yahya, S.Pd., MMSI.

Ketua MGMP IPA
Drs. Sapto Riyadi. MMPd.



Tembusan: 1. Kasi. SMP Sudin Pendidikan Dasar Jakarta Timur
2. Kasi. Kecamatan Duren Sawit
3. Kepala SMP Negeri 255 Jakarta

09 Mei 2010

Menulis Artikel di Jurnal

Bisa karena biasa, itulah kata bijak yang sudah tidak asing ditelinga kita, maka tidak salah jika sekarang kita memulai untuk mencoba menulis artikel yang nantinya dapat dimuat di JURNAL MGMP IPA Jakarta Timur. Banyak keuntungan yang dapat kita dapatkan mulai dari membiasakan diri untuk propesional sebagai pendidik, memperluas wawasan, dan banyak sisi positif lain yang dapat kita capai.
Untuk memperoleh panduan penulisan artikel tersebut berikut ini adalah kutipan dari tulisan Prof. DR. Suhardjono yang dapat kita gunakan sabagai acuan, anda berminat silahkan download disini

17 Type Model Cooperative Learning

Model pembelajaran Cooperative Learning, berikut:
1. Make a Macth
2. Cooperative Script
3. Think Pair and Share
4. Numbered Heads Together
5. Modifikasi Nombered Heads
6. Snowball Throwing
7. ......
Selengkapnya anda dapat download disini

06 Mei 2010

MGMP IPA Pulogadung dan MGMP IPA Matraman

Dalam rangka meningkatkan kompetensi guru ipa, dan memenuhi hasrat haus akan ilmu dari guru-guru ipa di pulogadung dan matraman, maka pada hari Kamis, 6 Mei 2010 MGMP IPA Pulogadung dan Matraman mengadakan kegiatan bersama yang bertajuk "RPP Terbaru".
Pada kegiatan tersebut Narasumber adalah Ibu Dra. Istikharo dan Indarwanti,M.Pd. keduanya adalah utusan dari MGMP IPA Kotmin Jakarta Timur.
Bravo MGMP IPA, ... ini bentuk kerjasama Mgmp Kotmin Jakarta Timur yang siap mensupot kegiatan dilevel kecamatan.
Bagi yang berminiat dapat memperoleh materi kegiatan tersebut disini,download disini

04 Maret 2010

Workshop PTK 3 MGMP IPA Jakarta Timur, Sabtu 13 Maret 2010



Bersyuku kepada Allah, Workshop Penelitian Tindakan Kelas (PTK) 3, yang diselenggarakan oleh MGMP IPA SMP Jakarta Timur, bagi guru-guru se DKI Jakarta telah berlangsung sukses.
Jumlah peserta mencapai seratus limapuluh dua orang, bahkan ada peserta beKasi SMP Sudin Pendidikan Dasar Jakarta Timur,sesi materi pertama dengan moderator Rahman,menampilkan pembicara Bapak Dahlan M Noer dari Kementrian Pendidikan yang membidangi penilaian kepangkatan guru.
Pada sesikedua dengan moderato Ibu Istikharoh, menampilkan Prof Suhardjono dengan meteri PTK yang disampaikan dengan segar dan fress .....
Bagi anda yang ingin memperoleh materi workshop PTK 3 MGMP IPA Jakarta Timur,download disini


download disini

15 Februari 2010

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) 3

Yth. Bapak/Ibu PTK gelombang 3 MGMP IPA Jakarta Timur akan dimulai pada tanggal 6 Maret 2010. Pembiayaan Rp. 1.250.000,- bagi peserta baru, Rp. 750.000,- bagi peserta lama (PTK 1 UNJ/MGMP dan PTK 2). Kegiatan ini akan diawali terlebihdahulu dengan Workshop dengan biaya Rp. 250.000,-. Segera daftar tempat termabatas. Terimakasi hormatkami MGMP IPA SMP Jakarta Timur.

29 Januari 2010

Jurnal yang diterbitkan MGMP IPA Jakarta Timur

Bagi rekan-rekan yang berminat memasukan tulisan artikel ke Jurnal MGMP IPA SMP Jakarta Timur,bisa mengikuti format yang ditentukan. Untuk mempermudah kami sediakan contoh artikel yang terbit pada Edisi 1 Volume 3 bulan Februari 2010 Download disini

Jurnal MGMP IPA SMP Jakarta Timur

MGMP IPA SMP Jakarta Timur semakin melengkapi eksistensinya dengan menerbitkan Jurnal Ilmiah Pendidikan, jurnal ini diperuntukan sebagai media bagi guru, praktisi pendidikan dan pemerhati pendidikan untuk berbagi ilmu dan pengalamannya dibidang pendidikan.
Diharapkan dengan adanya Jurnal Pendidikan ini akan bisa dijadikan tolak ukur dan pendongkrak kemajuan bagi para guru dan dunia pendidikan kita secara umum.
Untuk saat ini Jurnal Pendidikan MGMP IPA Jakarta Timur "Profesional dan Inovatif" ini dipimpin Ibu Lilik Nurmalia, M.Pd. dari SMPN 157 Jakarta, dan didampingi oleh sederet dewan redaksi, serta editor ahli seperti :
- Prof. DR. Suhardjono dari Universitas Brawijaya
- DR. Imam Fachrrudin dari Universitas Indonesia
- DR. M. Taufiqi daru Universitas Islam Negeri Syarif Hidayadullah
- Dra. Rien Hermawati, M. Hum. dari Universitas Tarumanegara
- Drs. Razali Rasyid, M.Si daru Universitas Negeri Jakarta
- Drs. Pernon Akbar, M.Psi. Praktisi pendidikan

Untuk saat ini Jurnal Profesi dan Inovatif sudah terdaftar di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dengan ISSN:2085-8191, semoga status ini dapat ditingkatkan menjadi terakreditasi, amin.
Berikut tampilan jurnal dan panduan penulisan artikel di jurnal ini :


Persyaratan Penulisan Artikel untuk Jurnal Pendidikan

Jurnal Pendidikan Profesional dan Inovatif adalah jurnal pendidikan yang bertujuan memberikan fasilitas bagi guru dalam mengembangkan profesionalisme pada tugas pokok dan fungsi guru dalam pendidikan. Oleh karena itu, isi artikel harus bermanfaat untuk meningkatkan mutu pendidikan khususnya pembelajaran baik di kelas maupun di sekolah.
Artikel yang dimuat tidak lebih dari 10 halaman dengan huruf Arial Font 10 dengan spasi 1. Memuat sistematika sebagai berikut:
Jika berupa gagasan atau ulasan,
Judul, nama penulis dan instansi, Abstrak dan kata kunci (minimal 3 kata). Pendahuluan (permasalahan, rumusan masalah, tujuan dll); Tinjauan Pustaka/Kajian teori; Sajian Fakta; Pembahasan (gagasan, ulasan); Kesimpulan dan saran; Daftar Acuan/Referensi
Jika Berupa hasil penelitian,
Judul; nama penulis dan nama instansi;Abstrak dan kata-kata kunci. Pendahuluan(permasalahan, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian); Tinjauan pustaka /kajian teori; Metode pelaksanaan penelitian; Hasil dan pembahasan; Kesimpulan dan saran; daftar acuan/referensi.
Setiap artikel disertai biodata penulis lengkap sebagai berikut:
Nama :
Alamat :
No telpon/Hp :
Email/Fax :
Instansi :
Alamat :
No Telpon :
Fax/Email :

Sumber Bacaan :
Membuat Karya Tulis Ilmiah Untuk Jurnal Suhardjono

Dokumen peluncuran Jurnal


InssaAllah pada tulisan berikut akan kami tampilkan beberapa contoh artikel yang sudah terbit. Bravo MGMP IPA SMP Jakarta Timur.

23 Januari 2010

Model-model Pembelajaran

Untuk membelajarkan siswa sesuai dengan cara-gaya belajar mereka sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan optimal ada berbagai model pembelajaran. Dalam prakteknya, kita (guru) harus ingat bahwa tidak ada model pembelajaran yang paling tepat untuk segala situasi dan kondisi. Oleh karena itu, dalam memilih model pembelajaran yang tepat haruslah memperhatikan kondisi siswa, sifat materi bahan ajar, fasilitas-media yang tersedia, dan kondisi guru itu sendiri.
Berikut ini disajikan beberapa model pembelajaran, untuk dipilih dan dijadikan alternatif sehingga cocok untuk situasi dan kjondisi yang dihadapi. Akan tetapi sajian yang dikemukakan pengantarnya berupa pengertian dan rasional serta sintaks (prosedur) yang sifatnya prinsip, modifikasinya diserahkan kepada guru untuk melakukan penyesuaian, penulis yakin kreativitas para guru sangat tinggi.


1. Koperatif (CL, Cooperative Learning).
Pembelajaran koperatif sesuai dengan fitrah manusis sebagai makhluq sosial yang penuh ketergantungan dengan otrang lain, mempunyai tujuan dan tanggung jawab bersama, pembegian tugas, dan rasa senasib. Dengan memanfaatkan kenyatan itu, belajar berkelompok secara koperatif, siswa dilatih dan dibiasakan untuk saling berbagi (sharing) pengetahuan, pengalaman, tugas, tanggung jawab. Saling membantu dan berlatih beinteraksi-komunikasi-sosialisasi karena koperatif adalah miniature dari hidup bermasyarakat, dan belajar menyadari kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Jadi model pembelajaran koperatif adalah kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerja sama saling membantu mengkontruksu konsep, menyelesaikan persoalan, atau inkuiri. Menurut teori dan pengalaman agar kelompok kohesif (kompak-partisipatif), tiap anggota kelompok terdiri dari 4 – 5 orang, siawa heterogen (kemampuan, gender, karekter), ada control dan fasilitasi, dan meminta tanggung jawab hasil kelompok berupa laporan atau presentasi.
Sintaks pembelajaran koperatif adalah informasi, pengarahan-strategi, membentuk kelompok heterogen, kerja kelompok, presentasi hasil kelompok, dan pelaporan.


2. Kontekstual (CTL, Contextual Teaching and Learning)
Pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang dimulai dengan sajian atau tanya jawab lisan (ramah, terbuka, negosiasi) yang terkait dengan dunia nyata kehidupan siswa (daily life modeling), sehingga akan terasa manfaat dari materi yang akan disajkan, motivasi belajar muncul, dunia pikiran siswa menjadi konkret, dan suasana menjadi kondusif - nyaman dan menyenangkan. Pensip pembelajaran kontekstual adalah aktivitas siswa, siswa melakukan dan mengalami, tidak hanya menonton dan mencatat, dan pengembangan kemampuan sosialisasi.
Ada tujuh indokator pembelajarn kontekstual sehingga bisa dibedakan dengan model lainnya, yaitu modeling (pemusatan perhatian, motivasi, penyampaian kompetensi-tujuan, pengarahan-petunjuk, rambu-rambu, contoh), questioning (eksplorasi, membimbing, menuntun, mengarahkan, mengembangkan, evaluasi, inkuiri, generalisasi), learning community (seluruh siswa partisipatif dalam belajar kelompok atau individual, minds-on, hands-on, mencoba, mengerjakan), inquiry (identifikasi, investigasi, hipotesis, konjektur, generalisasi, menemukan), constructivism (membangun pemahaman sendiri, mengkonstruksi konsep-aturan, analisis-sintesis), reflection (reviu, rangkuman, tindak lanjut), authentic assessment (penilaian selama proses dan sesudah pembelajaran, penilaian terhadap setiap aktvitas-usaha siswa, penilaian portofolio, penilaian seobjektif-objektifnya darei berbagai aspek dengan berbagai cara).


3. Realistik (RME, Realistic Mathematics Education)
Realistic Mathematics Education (RME) dikembangkan oleh Freud di Belanda dengan pola guided reinventiondalam mengkontruksi konsep-aturan melalui process of mathematization, yaitu matematika horizontal (tools, fakta, konsep, prinsip, algoritma, aturan uantuk digunakan dalam menyelesaikan persoalan, proses dunia empirik) dan vertikal (reoorganisasi matematik melalui proses dalam dunia rasio, pengemabngan mateastika).
Prinsip RME adalah aktivitas (doing) konstruksivis, realitas (kebermaknaan proses-aplikasi), pemahaman (menemukan-informal daam konteks melalui refleksi, informal ke formal), inter-twinment (keterkaitan-intekoneksi antar konsep), interaksi (pembelajaran sebagai aktivitas sosial, sharing), dan bimbingan (dari guru dalam penemuan).


4. Pembelajaran Langsung (DL, Direct Learning)
Pengetahuan yang bersifat informasi dan prosedural yang menjurus pada ketrampilan dasar akan lebih efektif jika disampaikan dengan cara pembelajaran langsung. Sintaknya adalah menyiapkan siswa, sajian informasi dan prosedur, latihan terbimbing, refleksi, latihan mandiri, dan evaluasi. Cara ini sering disebut dengan metode ceramah atau ekspositori (ceramah bervariasi).


5. Pembelajaran Berbasis masalah (PBL, Problem Based Learning)
Kehidupan adalah identik dengan menghadapi masalah. Model pembelajaran ini melatih dan mengembangkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang berorientasi pada masalah otentik dari kehidupan aktual siswa, untuk merangsang kemamuan berpikir tingkat tinggi. Kondisi yang tetap hatrus dipelihara adalah suasana kondusif, terbuka, negosiasi, demokratis, suasana nyaman dan menyenangkan agar siswa dap[at berpikir optimal.
Indikator model pembelajaran ini adalah metakognitif, elaborasi (analisis), interpretasi, induksi, identifikasi, investigasi, eksplorasi, konjektur, sintesis, generalisasi, dan inkuiri


6. Problem Solving
Dalam hal ini masalah didefinisikan sebagai suatu persoalan yang tidak rutin, belum dikenal cara penyelesaiannya. Justru problem solving adalah mencari atau menemukan cara penyelesaian (menemukan pola, aturan, .atau algoritma). Sintaknya adalah: sajiakn permasalah yang memenuhi criteria di atas, siswa berkelompok atau individual mengidentifikasi pola atau atuiran yang disajikan, siswa mengidentifkasi, mengeksplorasi,menginvestigasi, menduga, dan akhirnya menemukan solusi.


7. Problem Posing
Bentuk lain dari problem posing adaslah problem posing, yaitu pemecahan masalah dngan melalui elaborasi, yaitu merumuskan kembali masalah menjadi bagian-bagian yang lebih simple sehingga dipahami. Sintaknya adalah: pemahaman, jalan keluar, identifikasi kekeliruan, menimalisasi tulisan-hitungan, cari alternative, menyusun soal-pertanyaan.


8. Problem Terbuka (OE, Open Ended)
Pembelajaran dengan problem (masalah) terbuka artinya pembelajaran yang menyajikan permasalahan dengan pemecahan berbagai cara (flexibility) dan solusinya juga bisa beragam (multi jawab, fluency). Pembelajaran ini melatih dan menumbuhkan orisinilitas ide, kreativitas, kognitif tinggi, kritis, komunikasi-interaksi, sharing, keterbukaan, dan sosialisasi. Siswa dituntuk unrtuk berimprovisasi mengembangkan metode, cara, atau pendekatan yang bervariasi dalam memperoleh jawaban, jawaban siswa beragam. Selanjtynya siswa juda diinta untuk menjelaskan proses mencapai jawaban tersebut. Denga demikian model pembelajaran ini lebih mementingkan proses daripada produk yang akan membentiuk pola piker, keterpasuan, keterbukaan, dan ragam berpikir.
Sajian masalah haruslah kontekstual kaya makna secara matematik (gunakan gambar, diagram, table), kembangkan peremasalahan sesuai dengan kemampuan berpikir siswa, kaitakkan dengan materi selanjutnya, siapkan rencana bimibingan (sedikit demi sedikit dilepas mandiri).
Sintaknya adlaha menyajikan masalah, pengorganisasian pembelajaran, perhatikan dan catat reson siswa, bimbingan dan pengarahan, membuat kesimpulan.


9. Probing-prompting
Teknik probing-prompting adalah pembelajaran dengan cara guru menyajikan serangkaian petanyaan yang sifatnya menuntun dan menggali sehingga terjadi proses berpikir yang mengaitkan engetahuan sisap siswa dan engalamannya dengan pengetahuan baru yang sedang dipelajari. Selanjutnya siswa memngkonstruksiu konsep-prinsip-aturan menjadi pengetahuan baru, dengan demikian pengetahuan baru tidak diberitahukan.
Dengan model pembelajaran ini proses tanya jawab dilakukan dengan menunjuk siswa secara acak sehingga setiap siswa mau tidak mau harus berpartisipasi aktif, siswa tidak bisa menghindar dari prses pembelajaran, setiap saat ia bisa dilibatkan dalam proses tanya jawab. Kemungkinan akan terjadi sausana tegang, namun demikian bisa dibiasakan. Untuk mngurang kondisi tersebut, guru hendaknya serangkaian pertanyaan disertai dengan wajah ramah, suara menyejukkan, nada lembut. Ada canda, senyum, dan tertawa, sehingga suasana menjadi nyaman, menyenangkan, dan ceria. Jangan lupa, bahwa jawaban siswa yang salah harus dihargai karena salah adalah cirinya dia sedang belajar, ia telah berpartisipasi


10. Pembelajaran Bersiklus (cycle learning)
Ramsey (1993) mengemukakan bahwa pembelajaran efektif secara bersiklus, mulai dari eksplorasi (deskripsi), kemudian eksplanasi (empiric), dan diakhiri dengan aplikasi (aduktif). Eksplorasi berarti menggali pengetahuan rasyarat, eksplnasi berarti menghenalkan konsep baru dan alternative pemecahan, dan aplikasi berarti menggunakan konsep dalam konteks yang berbeda.


11. Reciprocal Learning
Weinstein & Meyer (1998) mengemukakan bahwa dalam pembelajaran harus memperhatikan empat hal, yaitu bagaimana siswa belajar, mengingat, berpikir, dan memotivasi diri. Sedangkan Resnik (1999) mwengemukan bhawa belajar efektif dengan cara membaca bermakna, merangkum, bertanya, representasi, hipotesis.
Untuk mewujudkan belajar efektif, Donna Meyer (1999) mengemukakan cara pembelajaran resiprokal, yaitu: informasi, pengarahan, berkelompok mengerjakan LKSD-modul, membaca-merangkum.


12. SAVI
Pembelajaran SAVI adalah pembelajaran yang menekankan bahwa belajar haruslah memanfaatkan semua alat indar yang dimiliki siswa. Istilah SAVI sendiri adalah kependekan dari: Somatic yang bermakna gerakan tubuh (hands-on, aktivitas fisik) di mana belajar dengan mengalami dan melakukan; Auditory yang bermakna bahwa belajar haruslah dengan melaluui mendengarkan, menyimak, berbicara, presentasi, argumentasi, mengemukakan penndepat, dan mennaggapi; Visualization yang bermakna belajar haruslah menggunakan indra mata melallui mengamati, menggambar, mendemonstrasikan, membaca, menggunbakan media dan alat peraga; dan Intellectualy yang bermakna bahawa belajar haruslah menggunakan kemampuan berpikir (minds-on) nbelajar haruslah dengan konsentrasi pikiran dan berlatih menggunakannya melalui bernalar, menyelidiki, mengidentifikasi, menemukan, mencipta, mengkonstruksi, memecahkan masalah, dan menerapkan.


13. TGT (Teams Games Tournament)
Penerapan model ini dengan cara mengelompokkan siswa heterogen, tugas tiap kelompok bisa sama bis aberbeda. SDetelah memperoleh tugas, setiap kelompok bekerja sama dalam bentuk kerja individual dan diskusi. Usahakan dinamikia kelompok kohesif dan kompak serta tumbuh rasa kompetisi antar kelompok, suasana diskuisi nyaman dan menyenangkan sepeti dalam kondisi permainan (games) yaitu dengan cara guru bersikap terbuka, ramah , lembut, santun, dan ada sajian bodoran. Setelah selesai kerja kelompok sajikan hasil kelompok sehuingga terjadi diskusi kelas.
Jika waktunya memungkinkan TGT bisa dilaksanakan dalam beberapa pertemuan, atau dalam rangak mengisi waktu sesudah UAS menjelang pembagian raport. Sintaknya adalah sebagai berikut:


a. Buat kelompok siswa heterogen 4 orang kemudian berikan informasi pokok materi dan \mekanisme kegiatan
b. Siapkan meja turnamen secukupnya, missal 10 meja dan untuk tiap meja ditempati 4 siswa yang berkemampuan setara, meja I diisi oleh siswa dengan level tertinggi dari tiap kelompok dan seterusnya sampai meja ke-X ditepati oleh siswa yang levelnya paling rendah. Penentuan tiap siswa yang duduk pada meja tertentu adalah hasil kesewpakatan kelompok.
c. Selanjutnya adalah opelaksanaan turnamen, setiap siswa mengambil kartu soal yang telah disediakan pada tiap meja dan mengerjakannya untuk jangka waktu terttentu (misal 3 menit). Siswa bisda nmngerjakan lebbih dari satu soal dan hasilnya diperik\sa dan dinilai, sehingga diperoleh skor turnamen untuk tiap individu dan sekaligus skor kelompok asal. Siswa pada tiap meja tunamen sesua dengan skor yang dip[erolehnay diberikan sebutan (gelar) superior, very good, good, medium.
d. Bumping, pada turnamen kedua ( begitu juga untuk turnamen ketiga-keempat dst.), dilakukan pergeseran tempat duduk pada meja turnamen sesuai dengan sebutan gelar tadi, siswa superior dalam kelompok meja turnamen yang sama, begitu pula untuk meja turnamen yang lainnya diisi oleh siswa dengan gelar yang sama.
e. Setelah selesai hitunglah skor untuk tiap kelompok asal dan skor individual, berikan penghargaan kelompok dan individual.


14. VAK (Visualization, Auditory, Kinestetic)
Model pebelajaran ini menganggap bahwa pembelajaran akan efektif dengan memperhatikan ketiga hal tersebut di atas, dengan perkataan lain manfaatkanlah potensi siwa yang telah dimilikinya dengan melatih, mengembangkannya. Istilah tersebut sama halnya dengan istilah pada SAVI, dengan somatic ekuivalen dengan kinesthetic.


15. AIR (Auditory, Intellectualy, Repetition)
Model pembelajaran ini mirip dengan SAVI dan VAK, bedanya hanyalah pada Repetisi yaitu pengulangan yang bermakna pendalama, perluasan, pemantapan dengan cara siswa dilatih melalui pemberian tugas atau quis.


16. TAI (Team Assisted Individualy)
Terjemahan bebas dari istilah di atas adalah Bantuan Individual dalam Kelompok (BidaK) dengan karateristirk bahwa (Driver, 1980) tanggung jawab vbelajar adalah pada siswa. Oleh karena itu siswa harus membangun pengetahuan tidak menerima bentuk jadi dari guru. Pola komunikasi guru-siswa adalah negosiasi dan bukan imposisi-intruksi.
Sintaksi BidaK menurut Slavin (1985) adalah: (1) buat kelompok heterogen dan berikan bahan ajar berupak modul, (2) siswa belajar kelompok dengan dibantu oleh siswa pandai anggota kelompok secara individual, saling tukar jawaban, saling berbagi sehingga terjadi diskusi, (3) penghargaan kelompok dan refleksi serta tes formatif.



17. STAD (Student Teams Achievement Division)
STAD adalah salah sati model pembelajaran koperatif dengan sintaks: pengarahan, buat kelompok heterogen (4-5 orang), diskusikan bahan belajar-LKS-modul secara kolabratif, sajian-presentasi kelompok sehingga terjadi diskusi kelas, kuis individual dan buat skor perkembangan tiap siswa atau kelompok, umumkan rekor tim dan individual dan berikan reward.


18. NHT (Numbered Head Together)
NHT adalah salah satu tipe dari pembelajaran koperatif dengan sintaks: pengarahan, buat kelompok heterogen dan tiap siswa memiliki nomor tertentu, berikan persoalan materi bahan ajar (untuk tiap kelompok sama tapi untuk tiap siswa tidak sama sesuai dengan nomor siswa, tiasp siswa dengan nomor sama mendapat tugas yang sama) kemudian bekerja kelompok, presentasi kelompok dengan nomnor siswa yang sama sesuai tugas masing-masing sehingga terjadi diskusi kelas, kuis individual dan buat skor perkembangan tiap siswa, umumkan hasil kuis dan beri reward.


19. Jigsaw
Model p[embeajaran ini termasuk pembelajaran koperatif dengan sintaks sepeerti berikut ini. Pengarahan, iformasi bahan ajar, buat kelompok heterogen, berikan bahan ajar (LKS) yang terdiri dari beberapa bagian sesuai dengan banyak siswa dalam kelompok, tiap anggota kelompok bertugas membahasa bagian tertentu, tuiap kelompok bahan belajar sama, buat kelompok ahli sesuai bagian bahan ajar yang sama sehingga terjadi kerja sama dan diskusi, kembali ke kelompok aasal, pelaksnaa tutorial pada kelompok asal oleh anggotan kelompok ahli, penyimpulan dan evaluasi, refleksi.


20. TPS (Think Pairs Share)
Model pembelajaran ini tergolong tipe koperatif dengan sintaks: Guru menyajikan materi klasikal, berikan persoalan kepada siswa dan siswa bekerja kelompok dengan cara berpasangan sebangku-sebangku (think-pairs), presentasi kelompok (share), kuis individual, buat skor perkembangan tiap siswa, umumkan hasil kuis dan berikan reward.


21. GI (Group Investigation)
Model koperatif tipe GI dengan sintaks: Pengarahan, buat kelompok heterogen dengan orientasi tugas, rencanakan pelaksanaan investigasi, tiap kelompok menginvestigasi proyek tertentu (bisa di luar kelas, misal mengukur tinggi pohon, mendata banyak dan jenis kendaraan di dalam sekolah, jenis dagangan dan keuntungan di kantin sekolah, banyak guru dan staf sekolah), pengoalahn data penyajian data hasi investigasi, presentasi, kuis individual, buat skor perkem\angan siswa, umumkan hasil kuis dan berikan reward.


22. MEA (Means-Ends Analysis)
Model pembelajaran ini adalah variasi dari pembelajaran dengan pemecahan masalah dengan sintaks: sajikan materi dengan pendekatan pemecahan masalah berbasis heuristic, elaborasi menjadi sub-sub masalah yang lebih sederhana, identifikasi perbedaan, susun sub-sub masalah sehingga terjadli koneksivitas, pilih strategi solusi


23. CPS (Creative Problem Solving)
Ini juga merupakan variasi dari pembelajaran dengan pemecahan masalah melalui teknik sistematik dalam mengorganisasikan gagasan kreatif untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Sintaksnya adalah: mulai dari fakta aktual sesuai dengan materi bahan ajar melalui tanya jawab lisan, identifikasi permasalahan dan fokus-pilih, mengolah pikiran sehingga muncul gagasan orisinil untuk menentukan solusi, presentasi dan diskusi.


24. TTW (Think Talk Write)
Pembelajaran ini dimulai dengan berpikir melalui bahan bacaan (menyimak, mengkritisi, dan alternative solusi), hasil bacaannya dikomunikasikan dengan presentasi, diskusi, dan kemudian buat laopran hasil presentasi. Sinatknya adalah: informasi, kelompok (membaca-mencatatat-menandai), presentasi, diskusi, melaporkan.


25. TS-TS (Two Stay – Two Stray)
Pembelajaran model ini adalah dengan cara siswa berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan kelompok lain. Sintaknya adalah kerja kelompok, dua siswa bertamu ke kelompok lain dan dua siswa lainnya tetap di kelompoknya untuk menerima dua orang dari kelompok lain, kerja kelompok, kembali ke kelompok asal, kerja kelompok, laporan kelompok.


26. CORE (Connecting, Organizing, Refleting, Extending)
Sintaknya adalah (C) koneksi informasi lama-baru dan antar konsep, (0) organisasi ide untuk memahami materi, (R) memikirkan kembali, mendalami, dan menggali, (E) mengembangkan, memperluas, menggunakan, dan menemukan.


27. SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review)
Pembelajaran ini adalah strategi membaca yang dapat mengembangkan meta kognitif siswa, yaitu dengan menugaskan siswa untuk membaca bahan belajar secara seksama-cermat, dengan sintaks: Survey dengan mencermati teks bacaan dan mencatat-menandai kata kunci, Question dengan membuat pertanyaan (mengapa-bagaimana, darimana) tentang bahan bacaan (materi bahan ajar), Read dengan membaca teks dan cari jawabanya, Recite dengan pertimbangkan jawaban yang diberikan (cartat-bahas bersama), dan Review dengan cara meninjau ulang menyeluruh


28. SQ4R (Survey, Question, Read, Reflect, Recite, Review)
SQ4R adalah pengembangan dari SQ3R dengan menambahkan unsur Reflect, yaitu aktivitas memberikan contoh dari bahan bacaan dan membayangkan konteks aktual yang relevan.


29. MID (Meaningful Instructionnal Design)
Model ini adalah pembnelajaran yang mengutyamakan kebermaknaan belajar dan efektifivitas dengan cara membuat kerangka kerja-aktivitas secara konseptual kognitif-konstruktivis. Sintaknya adalah (1) lead-in dengan melakukan kegiatan yang terkait dengan pengalaman, analisi pengalaman, dan konsep-ide; (2) reconstruction melakukan fasilitasi pengalaan belajar; (3) production melalui ekspresi-apresiasi konsep


30. KUASAI
Pembelajaran akan efektif dengan melibatkan enam tahap berikut ini, Kerangka pikir untuk sukses, Uraikan fakta sesuai dengan gaya belajar, Ambil pemaknaan (mengetahui-memahami-menggunakan-memaknai), Sertakan ingatan dan hafalkan kata kunci serta koneksinya, Ajukan pengujian pemahaman, dan Introspeksi melalui refleksi diri tentang gaya belajar.


31. CRI (Certainly of Response Index)
CRI digunakan untuk mengobservasi proses pembelajaran yang berkenaan dengan tingkat keyakinan siswa tentang kemampuan yang dimilkinya untuk memilih dan menggunakan pengetahuan yang telah dimilikinya. Hutnal (2002) mengemukakan bahwa CRI menggunakan rubric dengan penskoran 0 untuk totally guested answer, 1 untuk amost guest, 2 untuk not sure, 3 untuk sure, 4 untuk almost certain, dn 5 untuk certain.


32. DLPS (Double Loop Problem Solving)
DPLS adalah variasi dari pembelajaran dengan pemecahan masalah dengan penekanan pada pencarian kausal (penyebab) utama daritimbulnya masalah, jadi berkenaan dengan jawaban untuk pertanyaan mengapa. Selanutnya menyelesaikan masalah tersebut dengan cara menghilangkan gap uyang menyebabkan munculnya masalah tersebut.
Sintaknya adalah: identifkasi, deteksi kausal, solusi tentative, pertimbangan solusi, analisis kausal, deteksi kausal lain, dan rencana solusi yang terpilih. Langkah penyelesdai maslah sebagai berikurt: menuliskan pernyataan masalah awal, mengelompokkan gejala, menuliskan pernyataan masalah yang telah direvisi, mengidentifikasui kausal, imoplementasi solusi, identifikasi kausal utama, menemukan pilihan solusi utama, dan implementasi solusi utama.


33. DMR (Diskursus Multy Reprecentacy)
DMR adalah pembelajaran yang berorientasi pada pembentukan, penggunaan, dan pemanfaatan berbagai representasi dengan setting kelas dan kerja kelompok. Sintaksnya adalah: persiapan, pendahuluan, pengemabangan, penerapan, dan penutup.


34. CIRC (Cooperative, Integrated, Reading, and Composition)
Terjemahan bebas dari CIRC adalah komposisi terpadu membaca dan menulis secara koperatif –kelompok. Sintaksnya adalah: membentuk kelompok heterogen 4 orang, guru memberikan wacana bahan bacaan sesuai dengan materi bahan ajar, siswa bekerja sama (membaca bergantian, menemukan kata kunci, memberikan tanggapan) terhadap wacana kemudian menuliskan hasil kolaboratifnya, presentasi hasil kelompok, refleksi.


35. IOC (Inside Outside Circle)
IOC adalah mode pembelajaran dengan sistim lingkaran kecil dan lingkaran besar (Spencer Kagan, 1993) di mana siswa saling membagi informasi pada saat yang bersamaan dengan pasangan yang berbeda dengan ssingkat dan teratur. Sintaksnya adalah: Separu dari sjumlah siswa membentuk lingkaran kecil menghadap keluar, separuhnya lagi membentuk lingkaran besar menghadap ke dalam, siswa yang berhadapan berbagi informasi secara bersamaan, siswa yang berada di lingkran luar berputar keudian berbagi informasi kepada teman (baru) di depannya, dan seterusnya


36. Tari Bambu
Model pembelajaran ini memberuikan kesempatan kepada siswa untuk berbagi informasi pada saat yang bersamaan dengan pasangan yang berbeda secara teratur. Strategi ini cocok untuk bahan ajar yang memerlukan pertukaran pengalaman dan pengetahuan antar siswa. Sintaksnya adalah: Sebagian siswa berdiri berjajar di depoan kelas atau di sela bangku-meja dan sebagian siswa lainnya berdiri berhadapan dengan kelompok siswa opertama, siswa yang berhadapan berbagi pengalkaman dan pengetahuan, siswa yang berdiri di ujung salah satui jajaran pindah ke ujunug lainnya pada jajarannya, dan kembali berbagai informasi.


37. Artikulasi
Artikulasi adlah mode pembelajaran dengan sintaks: penyampaian konpetensi, sajian materi, bentuk kelompok berpasangan sebangku, salah satu siswa menyampaikan materi yang baru diterima kepada pasangannya kemudian bergantian, presentasi di depan hasil diskusinya, guru membimbing siswa untuk menyimpulkan.


38. Debate
Debat adalah model pembalajaranb dengan sisntaks: siswa menjadi 2 kelompok kemudian duduk berhadapan, siswa membaca materi bahan ajar untuk dicermati oleh masing-masing kelompok, sajian presentasi hasil bacaan oleh perwakilan salah satu kelompok kemudian ditanggapi oleh kelompok lainnya begitu setrusnya secara bergantian, guru membimbing membuat kesimpulan dan menambahkannya biola perlu.


39. Role Playing
Sintak dari model pembelajaran ini adalah: guru menyiapkan scenario pembelajaran, menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari scenario tersebut, pembentukan kelompok siswa, penyampaian kompetensi, menunjuk siswa untuk melakonkan scenario yang telah dipelajarinya, kelompok siswa membahas peran yang dilakukan oleh pelakon, presentasi hasil kelompok, bimbingan penimpoulan dan refleksi.


40. Talking Stick
Suintak pembelajaran ini adalah: guru menyiapkan tongkat, sajian materi pokok, siswa mebaca materi lengkap pada wacana, guru mengambil tongkat dan memberikan tongkat kepada siswa dan siswa yang kebagian tongkat menjawab pertanyaan dari guru, tongkat diberikan kepad siswa lain dan guru memberikan petanyaan lagi dan seterusnya, guru membimbing kesimpulan-refleksi-evaluasi.


41. Snowball Throwing
Sintaknya adalah: Informasi materi secara umum, membentuk kelompok, pemanggilan ketua dan diberi tugas membahas materi tertentu di kelompok, bekerja kelompok, tiap kelompok menuliskan pertanyaan dan diberikan kepada kelompok lain, kelompok lain menjawab secara bergantian, penyuimpulan, refleksi dan evaluasi


42. Student Facilitator and Explaining
Langkah-langkahnya adalah: informasi kompetensi, sajian materi, siswa mengembangkannya dan menjelaskan lagi ke siswa lainnya, kesimpulan dan evaluasi, refleksi.


43. Course Review Horay
Langkah-langkahnya: informasi kompetensi, sajian materi, tanya jawab untuk pemantapan, siswa atau kelompok menuliskan nomor sembarang dan dimasukkan ke dalam kotak, guru membacakan soal yang nomornya dipilih acak, siswa yang punya nomor sama dengan nomor soal yang dibacakan guru berhak menjawab jika jawaban benar diberi skor dan siswa menyambutnya dengan yel hore atau yang lainnya, pemberian reward, penyimpulan dan evaluasi, refleksi.


44. Demostration
Pembelajaran ini khusu untuk materi yang memerlukan peragaan media atau eksperimen. Langkahnya adalah: informasi kompetensi, sajian gambaran umum materi bahan ajar, membagi tugas pembahasan materi untuk tiap kelompok, menunjuk siswa atau kelompok untuk mendemonstrasikan bagiannya, dikusi kelas, penyimpulan dan evaluasi, refleksi.


45. Explicit Instruction
Pembelajaran ini cocok untuk menyampaikan materi yang sifatnya algoritma-prosedural, langkah demi langkah bertahap. Sintaknya adalah: sajian informasi kompetensi, mendemontrasikan pengetahuan dan ketrampilan procedural, membimbing pelatihan-penerapan, mengecek pemahaman dan balikan, penyimpulan dan evaluasi, refleksi.


46. Scramble
Sintaknya adalah: buatlah kartu soal sesuai marteri bahan ajar, buat kartu jawaban dengan diacak nomornya, sajikan materi, membagikan kartu soal pada kelompok dan kartu jawaban, siswa berkelompok mengerjakan soal dan mencari kartu soal untuk jawaban yang cocok.


47. Pair Checks
Siswa berkelompok berpasangan sebangku, salah seorang menyajikan persoalan dan temannya mengerjakan, pengecekan kebenaran jawaban, bertukar peran, penyimpulan dan evaluasi, refleksi.


48. Make-A Match
Guru menyiapkan kartu yang berisi persoalan-permasalahan dan kartu yang berisi jawabannya, setiap siswa mencari dan mendapatkan sebuah kartu soal dan berusaha menjawabnya, setiap siswa mencari kartu jawaban yang cocok dengan persoalannya siswa yang benar mendapat nilai-reward, kartu dikumpul lagi dan dikocok, untuk badak berikutnya pembelaarn seperti babak pertama, penyimpulan dan evaluasi, refleksi.


49. Mind Mapping
Pembelajaran ini sangat cocok untuk mereview pengetahuan awal siswa. Sintaknya adalah: informasi kompetensi, sajian permasalahan terbuka, siswa berkelompok untuk menanggapi dan membuat berbagai alternatiu jawababn, presentasi hasuil diskusi kelompok, siswa membuat ksimpulan dari hasil setiap kelompok, evaluasi dan refleksi.


50. Examples Non Examples
Persiapkan gambar, diagram, atau tabel sesuai materi bahan ajar dan kompetensi, sajikan gambar ditempel atau pakai OHP, dengan petunjuk guru siswa mencermati sajian, diskusi kelompok tentang sajian gambar tadi, presentasi hasil kelompok, bimbingan penyimpulan, valuasi dan refleksi.


51. Picture and Picture
Sajian informasi kompetensi, sajian materi, perlihatkan gambar kegiatan berkaitan dengan materi, siswa (wakil) mengurutkan gambar sehingga sistematik, guru mengkonfirmasi urutan gambar tersebut, guru menanamkan konsep sesuai materi bahan ajar, penyimpulan, evaluasi dan refleksi.


52. Cooperative Script
Buat kelompok berpasangan sebangku, bagikan wacana materi bahan ajar, siswa mempelajari wacana dan membuat rangkuman, sajian hasil diskusi oleh salah seorang dan yang lain menanggapi, bertukar peran, penyimpulan, evaluasi dan refleksi.


53. LAPS-Heuristik
Heuristik adalah rangkaian pertanyaan yang bertisfat tuntunan dalam rangaka solusi masalah. LAPS ( Logan Avenue Problem Solving) dengan kata Tanya apa masalahnya, adakah alternative, apakah bermanfaat, apakah solusinya, dan bagaimana sebaiknya mengerjakannya. Sintaks: pemahaman masalah, rencana, solusi, dan pengecekan.


54. Improve
Improve singkatan dari Introducing new concept, Metakognitive questioning, Practicing, Reviewing and reducing difficulty, Obtaining mastery, Verivication, Enrichment. Sintaknya adalah sajian pertanyaan untuk mengantarkan konsep, siswa latian dan bertanya, balikan-perbnaikan-pengayaan-interaksi.


55. Generatif
Basi gneratif adalah konstruksivisme dengan sintaks orintasi-motivasi, pengungkapan ide-konsep awal, tantangan dan restruturisasi sajiankonsep, aplikasi, ranguman, evaluasi, dan refleksi


56. Circuit Learning
Pembelajaran ini adalah dengan memaksimalkan pemberdayaan pikiran dan perasaan dengan pola bertambah dan mengulang. Sintaknya adalah kondisikan situasi belajar kondusif dan focus, siswa membuat catatan kreatif sesuai dengan pola pikirnya-peta konsep-bahasa khusus, Tanya jawab dan refleksi


57. Complette Sentence
Pembelajaran dengan model melengkapi kalimat adalah dengan sintakas: sisapkan blanko isian berupa aparagraf yang kalimatnya belum lengkap, sampaikan kompetensi, siswa ditugaskan membaca wacana, guru membentuk kelompok, LKS dibagikan berupa paragraph yang kaliatnya belum lengkap, siswa berkelompok melengkapi, presentasi.


58. Concept Sentence
Proseduirnya adalah poenyampaian kompetensi, sajian materi, membentuk kelompok heterogen, guru menyiapkan kata kunci sesuai materi bahan ajar, tia kelompok membeuat kalimat berdasarkankata kunci, presentasi.


59. Time Token
Model ini digunakan (Arebds, 1998) untuk melatih dan mengembangkan ketrampilan sosial agar siswa tidak mendominasi pembicaraan atau diam sama sekali. Langkahnya adalah kondisikan kelas untuk melaksanakan diskusi, tiap siswa diberi kupon bahan pembicaraan (1 menit), siswa berbicara (pidato-tidak membaca) berdasarkan bahan pada kupon, setelah selesai kupon dikembalikan.


60. Take and Give
Model pembelajaran menerima dan memberi adalah dengan sintaks, siapkan kartu dengan yang berisi nama siswa - bahan belajar - dan nama yang diberi, informasikan kompetensi, sajian materi, pada tahap pemantapan tiap siswa disuruh berdiri dan mencari teman dan saling informasi tentang materi atau pendalaman-perluasannya kepada siswa lain kemudian mencatatnya pada kartu, dan seterusnya dengan siswa lain secara bergantian, evaluasi dan refleksi


61. Superitem
Pembelajaran ini dengan cara memberikan tugas kepada siswa secara bertingkat-bertahap dari simpel ke kompleks, berupa opemecahan masalah. Sintaksnya adalah ilustrasikan konsep konkret dan gunakan analogi, berikan latihan soal bertingkat, berikan sal tes bentuk super item, yaitu mulai dari mengolah informasi-koneksi informasi, integrasi, dan hipotesis.


62. Hibrid
Model hibrid adalah gabungan dari beberapa metode yang berkenaan dengan cara siswa mengadopsi konsep. Sintaknya adalah pembelajaran ekspositori, koperatif-inkuiri-solusi-workshop, virtual workshop menggunakan computer-internet.


63. Treffinger
Pembelajaran kreatif dengan basis kematangan dan pengetahuan siap. Sintaks: keterbukaan-urun ide-penguatan, penggunaan ide kreatif-konflik internal-skill, proses rasa-pikir kreatif dalam pemecahan masalah secara mandiri melalui pemanasan-minat-kuriositi-tanya, kelompok-kerjasama, kebebasan-terbuka, reward.


64. Kumon
Pembelajarn dengan mengaitkan antar konsep, ketrampilan, kerja individual, dan menjaga suasana nyaman-menyenangkan. Sintaksnya adalah: sajian konsep, latihan, tiap siswa selesai tugas langsung diperiksa-dinilai, jika keliru langsung dikembalikan untuk diperbaiki dan diperiksa lagi, lima kali salah guru membimbing.


65. Quantum
Memandang pelaksanaan pembelajaran seperti permainan musik orkestra-simfoni. Guru harus menciptakan suasana kondusif, kohesif, dinamis, interaktif, partisipatif, dan saling menghargai. Prinsip quantum adalah semua berbicara-bermakna, semua mempunyai tujuan, konsep harus dialami, tiap usaha siswa diberi reward. Strategi quantum adalah tumbuhkan minat dengan AMBak, alami-dengan dunia realitas siswa, namai-buat generalisasi sampai konsep, demonstrasikan melalui presentasi-komunikasi, ulangi dengan Tanya jawab-latihan-rangkuman, dan rayakan dengan reward dengan senyum-tawa-ramah-sejuk-nilai-harapan.




tags:model pembelajaran snowball throwing, model pembelajaran talking stick, muhfida, tahap-tahap ctl, model pembelajaran scramble, muhfida.com, model-model belajar, astramatika 2009, cooperative, contextual, model-model, learning,complette sentence, model pembelajaran kuasai, sintak pembelajaran langsung, rme, teknik-teknik pembelajaran cooperative learning, cordova


dicopy dari :www.muhfida.com

21 Januari 2010

Closing PTK 2 MGMP IPA Jakarta Timur

Syukur allhamdulillah, akhirnya pembimbingan PTK 2 oleh MGMP IPA Jakarta Timur berakhir pada tanggal 14 Januari 2010 melalui koreksi dari team Prof. DR. Suhardjono.
Sebagai bentuk syukur kita, maka MGMP IPA akan mengadakan acara closing PTK 2, pada

HARI/TANGGAL : SABTU, 23 JANUARI 2010
JAM : 14.00 WIB
TEMPAT : SMPN 20 JAKARTA
ACARA : CLOSING PTK 2, PENYERAHAN HASIL PTK 2, SOSIALISASI JURNAL

Untuk kelancaran acara tersebut, dengan ini Kami Panitia mengundang seluruh peserta PTK 2 untuk hadir tepat waktu.

Semoga semua ini bermanfaat bagi kita dan juga dunia pendidikan kita.

13 Januari 2010

Akhir PTK 2 MGMP IPA Jakarta Timur

Akhirnya, napas lega terhembus dari peserta PTK 2 MGMP IPA Jakarta Timur, dengan berakhirnya pembimbingan dan penulisan PTK mereka.
Tetapi saat yang mendebarkan dan menjanjikan akan tiba "PTK-PTK" tersebut akan dikorekasi bersama Prof. DR. Suharjono dan teamnya. Kita semua berharap hasil maksimal yang akan didapat dari PTK tersebut.
Rencananya PTK 2 MGMP IPA Jakarta Timur akan dikorekasi oleh team Prof DR Suharjono pada hari Kamis, 14 Januari 2010 di Jakarta.
Selamat bagi peserta PTK 2 MGMP IPA Jakarta Timur, PTK-PTK selanjutnya menanti kita untuk dituliskan sebagai jembatan menuju pendidikan yang lebih baik.

12 Januari 2010

Pemenang Kompetisi IPA seleksi tingkat Jakarta Timur 2010

Kelas IX

5393127 Gerardy Diponegoro SMPN 102
5343045 Catur Wibisono SMPN 193
5363012 Bimo Anugrah Putra Mardhika SMPN 7
5359036 Bivan Alzacky H SMP LabSchool
5359095 Meutia Admiralda Andini SMP LabSchool
5363010 Anisa Rafni Rahmadhani SMPN 7
5373046 Lilyana Friescilia Darmawan SMP Cahaya Sakti
5393002 Ayu Fatmawati SMPN 103
5403074 Artika Nuswaningrum SMPN 252
5403076 Irma Annisa SMPN 252
403193 Dininta Annisa SMPN 117

Kelas VIII

5432036 Syifa Aulia Rahmah SMPN 157
5412050 Oktavian Dwi Putra SMPN 275
5382049 Arvin Christian SMP Marsudirini
5382170 Muhammad Rizki SMP GIS
5392002 Ayu Suciah Khaerani SMPN 103

Kelas VII

5431005 Rahma Yanti SMPN 81
5411044 Sahara Pradipta P SMPN 109
5411022 Vini Aliya Yusria SMPN 109
5411041 Ricka Soraya Oktaviana SMPN 109

Peserta tersebut berhak mengikuti kompetisi IPA Tingkat DKI di SMP Negeri 68 Jl. Cipete III/4 Jakarta Selatan Pada Hari Minggu 17 Januari 2010.
Jakarta, 12 Januari 2010
Ketua Pelaksana

Dra. Indarwanti, MPd

Ketua MGMP IPA Kota Administrasi Jakarta Timur


Drs. Sapto Riyadi, MMPd.

ShoutMix chat widget
 

Site Info

Followers